www.itusaya.com/Teman-teman mungkin tau dan sering melihat Kalong atau Kelelawar. Makhluk yang satu ini biasanya bermukim di dalam goa atau rumah-rumah tua yang tak berpenghuni yang jauh dari keramaian. Namun siapa sangka jika hal ini tidak berlaku dengan Kalong yang satu ini. Mereka bahkan bermukim dipusat kota yang merupakan alun-alun dari Kota Soppeng.
Di tempat ini, teman-teman akan menemukan ribuan kelelawar bertebaran di langit kota yang sejuk. Kelelawar-kelelawar ini seakan tak terganggu dengan keruihan kendaraan yang lalu lalang, para kawanan kelelawar ini dengan santainya bergelayutan, beterbangan dan bersorak satu sama lain. Seakan menjadi penghias dilangit yang memberikan kesan berbeda ketika berkunjung ke tempat ini.
Namun jangan heran karena masyarakat di kota ini pun sangat bersahabat, tak saling mengganggu, namun seakan saling menjaga. Itulah kenapa Kalong dan masyarakat di kota ini seakan memiliki hubungan batin yang sangat erat. Sedikitpun mereka seakan tak pernah merasa risih dengan kehadiran para kelelawar tersebut.
Saking akrabnya, sehingga masyarakat percaya bahwa kehadiran ribuan kelelawar di tengah kota memiliki makna mendalam.
Kehadiran kelelawar ini dipercaya sebagai penjaga dan penanda bahwa kota ini masih dalam keadaan baik-baik saja. Sebaliknya, jika para kelelawar ini tiba-tiba pergi atau menghilang, maka sesuatu hal buruk dipastikan akan terjadi di kota ini.
Entah ini benar atau hanya sebatas mitos belaka. Namun konon katanya, dari sejak Raja Soppeng yang pertama, Raja La Temmamala, terjadi perjanjian antara raja dan para kalong tersebut.
Bahwa para kalong boleh bertempat tinggal di Soppeng, selama mereka tidak mengganggu dan merugikan masyarakat.Karena itulah, meski jumlanya ribuan, tak satupun buah-buahan atau tanaman milik warga yang dimakan kelelawar. Bahkan buah asam yang ditempati para kelelawar itu bergelayutan, tak tersentuh sama sekali.
Mitos lain yang juga umum di masyarakat yakni, jikateman-teman berkunjung ke Soppeng, dan tanpa sengaja terkena kotoran kelelawar maka akan berjodoh dengan orang Soppeng. Namun, nampaknya ini sekedar mitos belaka. Sebab kejadian itu sangat jarang terjadi. Adapun masyarakat Soppeng, bukanlah masyarakat tertutup.
Artinya tidak perlu menunggu terkena kotoran untuk sekedar menikahi gadis bugis Soppeng. Namun memang sih tidak dapat dipungkiri jika gadis Soppeng itu memang cantik-cantik loh.
Sore hingga malam hari tempat ini ramai dikunjungi oleh muda-mudi kota Soppeng bahkan tak sedikit terlihat orangtua pun ikut meramaikan tempat ini.
Suasana asri dan sejuk, dilengkapi dengan banyaknya spot foto yang menarik, membuat Taman Kalong tak pernah sepi pengunjung.
Ikon utama taman ini berupa patung kalong besar dan bertuliskan “Taman Kalong”. Patung ini menjadi spot berfoto paling digemari. Selain patung kalong, juga terdapat air mancur yang cantik dan menawan.
Terutama di malam hari, air mancur kian elok dengan aneka warna lampu-lampu temaram. Di dalam air mancur itu, kerap anak-anak mandi dan bermain dengan riang gembira.
Selain itu, yang tak kalah kerennya karena tempat ini juga dikelilingi dengan bangunan-bangunan yang megah nan indah. Sebut saja di bagian timur sedikit, ada Villa Yuliana. Bangunan khas bekas peninggalan Belanda, yang kini difungsikan sebagai museum.
Bangunan ini disebut juga “mes tinggi” sebab posisinya berada di titik tertinggi kota ini. Sehingga dari titik manapun, bangunan ini dengan mudah terlihat.
Di sampingnya ada masjid Agung Darussalam yang kokoh dan menawan yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen indah disetiap sudut. Dibagian barat taman Kalong, terdapat Istana Datu Soppeng. Semacam rumah kerajaan bagi raja atau bangsawan Soppeng.
Makanya jika penasaran, buruan kesini !