Uniknya 32 Kue Tradisional Khas Bugis

Itusaya.com merupakan media independen yang dikelola secara mandiri dengan menyajikan berbagai keindahan dan keunikan yang ada di alam semesta.


www.itusaya.com
/Siapa sih yang tidak kenal dengan suku bugis, suku yang paling populer di tanah Sulawesi. Suku ini tak hanya dikenal dengan adat dan budayanya yang unik namun suku ini juga kaya akan beragam kue tradisional khas yang dapat menggugah selera. Teman-teman pada penasaran kan? Yuk kita sama-sama intip beragam kue tradisional khas dari Suku Bugis. 

Barongko

www.itusaya.com

Barongko

Barongko merupakan kue khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan garam. Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Jika sudah matang, dimasukkan ke dalam kulkas. Dahulu, Barongko disajikan sebagai hidangan penutup bagi para raja Bugis. 

Doko-Doko Cangkuning

www.itusaya.com

Doko-Doko Cangkuning

Orang Bugis biasa menyebutnya Doko-doko Cangkuning, kue ini identik dengan balutan daun pisang yang berbentuk kerucut terbuat dari tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula yang diisi pisang. Pisang yang biasa digunakan sebagai isi pisang jenis pisang raja. Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Selain bahan yang tersebut di atas, kue ini juga sering dikukus dengan balutan daun pandan sehingga memunculkan aroma wangi.

Kue Bagea’

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Bagea merupakan kue tradisional khas dari Kota Palopo. Kue ini biasanya berbentuk bulat dan warnanya cokelat pucat yang terbuat dari tepung sagu dan gula.

Deppa Te’tekang

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Deppa Te'tekan merupakan kue tradisional bugis yang terbuat dari bahan sederhana yaitu tepung beras, gula merah, dan biji wijen. Bahan dicampur dan dimasak hingga mengental. Adonan kemudian didinginkan lalu diratakan di atas kantong plastik lebar yang telah dilumuri minyak menggunakan pipa paralon. Setelah itu, adonan dipotong membentuk jajaran genjang dan kemudian digoreng.

Dangke

www.itusaya.com

Credit Foto By IDN Times

Dangke merupakan keju tradisional khas Enrekang yang terbuat dari susu sapi atau susu kerbau. Warnanya putih dan teksturnya mirip tahu, hanya saja dangke sedikit lebih keras. Rasanya agak asam seperti keju pada umumnya.

Orang Enrekang membuat kue ini dengan cara tradisional yaitu merebus susu hingga mendidih. Susu yang mendidih tersebut dicampurkan dengan sedikit getah buah pepaya agar bisa memperoleh serat susu. Serat susu yang mengendap kemudian diambil dengan cara disaring lalu dimasukkan ke dalam cetakan. Biasanya, dangke dibungkus menggunakan daun pisang. Dangke biasanya langsung dinikmati mentah, digoreng, atau dipanggang. Saat ini juga sudah banyak olahan dangke lain seperti keripik dangke.

Buroncong

www.itusaya.com

Credit Foto By Makassar Kuliner

Buroncong merupakan kue tradisional khas Takalar berupa kue yang terbuat dari terigu, santan, kelapa parut, gula pasir, dan garam. Kue ini berbentuk setengah lingkaran dengan tekstur bagian luar yang garing dan bagian dalam yang lembut. Keunikan kue ini yaitu pada saat proses pembakaran, adonan dibiarkan sedikit gosong.

Kue Baje

www.itusaya.com

Credit Foto by Perpustakaan Digital

Kue baje merupakan kue tradisional khas Takalar yang terbuat dari beras ketan, santan, dan gula merah. Kemudian bahan-bahan tersebut dimasak dengan cara dikukus. Setelah matang, adonan dicetak berbentuk persegi panjang berukuran kecil lalu dibungkus menggunakan daun jagung kering. Cara membungkusnya pun sangat unik, yaitu dengan bagian ujung diremas sehingga tampak seperti bungkus permen.

Bipang Jangkar

www.itusaya.com

Credit Foto by Omiyago

Bipang jangkar merupakan camilan tradisional khas Takalar yang terbuat dari nasi kering dan campuran gula merah. Kue ini memiliki cita rasa manis dengan tekstur yang lengket. Selain warna cokelat, saat ini bipang jangkar tersedia dalam berbagai varian warna yang menarik. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari bulat hingga kotak.

Putu Pesse

www.itusaya.com

Credit Foto By Tagar Id

Putu pesse merupakan kue tradisional khas Maros yang berbahan dasar tepung beras ketan, parutan kelapa, dan gula merah halus. Hidangan kue tradisional ini sendiri dalam proses pembuatannya tidak dimasak maupun di panggang atau bahkan di goreng, pembuatan kue ini hanya dengan mencapur semua bahan menjadi satu kemudian di masukkan dalam cetakan.

Roti Maros

www.itusaya.com

Credit Foto By Berbagi Tips

Roti Maros merupakan roti kampung biasa, menjadi kue tradisional khas Maros. Konon dibuat bagi konsumsi masyarakat menengah ke bawah. Seiring waktu, industri rumah tangga pembuat Roti Maros pun berkembang. Pada awalnya, bentuk Roti Maros masih seperti bakpao berwarna putih. Begitu pula dengan cara pembuatannya hanya menggunakan alat-alat yang cukup sederhana. Biasanya, digunakan alat pemanggang roti yang dindingnya terbuat dari batu bata. Sementara mesin pompa digunakan untuk membuat pembakaran.

Saat ini pembuat Roti Maros sudah menggunakan peralatan modern, seperti oven berbahan bakar gas elpiji, mixer, rak roti, loyang, proofing final box' untuk mempercepat pengembangan adonan roti dan mempercantik kulit roti setelah dioven. Dulu Roti Maros dibungkus dengan plastik bening, setelah itu ditutup dengan kertas roti. Namun, sejak harga kertas roti mahal pada tahun 1990-an, kertas roti diganti dengan kertas koran, yang ternyata justru menjadi ciri khas Roti Maros.

Kue Sengkang

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Sengkang merupakan Kue tradisional khas Selayar. Kue ini berbentuk seperti Candi Borobudur yang memiliki isian kacang kenari. Kue ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Ketika itu hanya untuk kalangan bangsawan, para petinggi kerajaan yang hanya bisa menikmati kue yang satu ini. Namun saat ini siapa saja boleh mencicipinya.

Untuk membuat kue ini, pertama, harus menyiapkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir, mentega dan fanily, Lalu untuk isiannya kacang kenari. Setelah bahan-bahan siap pertama-tama masukkan telur dengan gula pasir lalu kocok hingga mengembang. Setelah itu masukkan mentega, tepung beras, terigu dan fanily. Kemudian aduk lagi hingga seluruh bahan tercampur merata, lalu di ulenin dan bentuk bulat-bulat.

Bolu Cukke Pute

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue bolu merupakan salah satu kue tradisional khas sengkang,sulawesi selatan. Kue ini berbahan dasar tepung beras, tepung terigu, gula Pasir, dan telur. Tanpa bahan pengawet. Rasanya lembut dimulut dan enak di lidah.

Baruasa

www.inibeda.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Baruasa merupakan kue tradisional khas Bone, Sulawesi Selatan. Kue ini tidak hanya dikenal sebagai camilan, akan tetapi kue ini wajib disajikan dalam banyak upacara penting seperti penikahan dan pesta panen. Bahan baku kue ini terdiri dari tepung terigu. Tapi terdapat dua jenis gula yang digunakan untuk menambah rasa, yakni gula aren dan gula pasir. Adonan kemudian digoreng dalam minyak kelapa.

Beppea Pute

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Beppa pute ("kue putih" dalam bahasa Indonesia) merupakan kue tradisional khas Bone, Sulawesi Selatan. Kue ini berbahan dasar tepung beras, kelapa sangrai, telur ayam serta gula pasir. Setelah semua bahan dicampur, adonan bisa dibentuk sesuai selera lalu kemudian dipanggang.

Kue ini termasuk sulit ditemukan lantaran cuma ada dalam pesta pernikahan dan pasar tradisional. Dalam konteks rumah tangga, beppa pute menyimbolkan harapan agar si pasutri murah rezeki, diberi keselamatan serta harmonis sepanjang waktu.

Bandang Lojo

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Bandang Lojo merupakan kue tradisional khas Bone, Sulawesi Selatan. Kue ini berbeda dengan bandang-bandang yang dibungkus dengan daun pisang, kue bandang ini justru berbeda lantaran tanpa pembungkus. Alhasil ada kata lojo di namanya, yang dalam bahasa Indonesia berarti "telanjang."

Bahan baku dari kue ini terdiri dari pisang, ubi kayu, garam, gula serta kelapa parut. Potongan pisang dibalut dengan adonan ubi kayu yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan garam. Kemudian setelahnya ditaburi parutan kelapa.

Kue Uhu-Uhu

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue uhu-uhu merupakan kuliner khas Bulukumba berupa camilan. Kue ini terbuat dari adonan tepung yang dibentuk menyerupai jaring laba-laba. Setelah itu, dilumuri dengan gula aren yang sebelumnya telah dicairkan kemudian digoreng.

Bandang-Bandang

www.itusaya.com

Credit Foto by Omiyago

Bandang bandang merupakan salah satu kue tradisional khas Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kue inihampir sama dengan bandang lojo dari Bone hanya saja untuk kue ini sendiri dilengkapi dengan pembungkus yang biasanya menggunakan daun pisang. Di dalam kue ini diberi pisang kepok yang telah matang. Kemudian, barulah dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan dikukus

Bolu Peca

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Bolu Peca merupakan kue tradisional khas yang memiliki tekstur yang lembut. Sesuai dengan namanya, maka kue satu ini memang memiliki bentuk yang menyerupai kue bolu. Hal yang menjadi pembeda adalah terdapat banyak topping yang dimasukkan ke dalam kue ini. Kemudian dilumuri dengan campuran gula merah yang dilelehkan bersama dengan vanili cair.

Kue Laiya

kue laiya merupakan kue tradisional khas Bugis Makassar yang dihidangkan sebagai salah satu identitas tradisi Komunitas Adat Turungan. Laiya dalam bahasa Indonesia berarti Jahe. Sebagai salah satu kue tradisional, kue ini memang berbentuk seperti jahe dan bulat silang mirip angka delapan berwarna merah kecoklatan.

Kue laiya adalah salah satu hidangan yang selalu dihidangkan saat ada kegiatan adat seperti acara pengantin, syukuran sehabis panen atau saat ritual meminta perlindungan pada yang kuasa dan pelepasan niat usai bernazar. Selain bentuknya menyerupai angka delapan atau dalam isitilah lokal adalah Poto’ Nabi (Ikat Nabi), kue laiya juga merupakan identitas Bugis Makassar, Sulawesi Selatan.

Beppa Taharo

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Beppa Taharo merupakan kue tradisional khas bugis yang disajikan secara musiman ketika sempat mattaharo (membuat tepung sagu) setiap tahun sekali. Kue ini juga tidak dijajakan seperti kue lainnya, lantaran biasanya hanya dibuat pada saat tertentu ketika ada keluarga yang meminta. Bahan untuk membuatnya pun cukup mudah, yakni hanya perlu menyiapkan tepung sagu, gula merah dan parutan kelapa.

Kue Rakang

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Rakang merupakan kue tradisional khas Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kue ini terbilang sederhana, hanya kentang yg direbus dan di taburi kelapa parut, lalu makannya dicocol dengan sambel terasi ditambahkan dengan kacang tanah.

Kue Lepeng

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Lepeng merupakan kue tradisional khas Jeneponto. Kue ini dapat ditemui sekali dalam setahun saat hajatan Je'ne-je'ne Sappara. Kue sejenis dodol ini berbahan dasar tepung ketan, gula merah dan minyak kelapa.

Roti Berre

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Roti Berre' atau yang biasa disingkat dengan Rober merupakan kue tradisional khas Sidrap, Sulawesi Selatan. Kue tradisional ini mejadi favorit masyarakat berbentuk bulat pipih mirip seperti pancake. Terbuat dari campuran tepung beras, pisang yang telah dihaluskan dan gula pasir.

Roti Berre sering dijumpai saat pagi hari. Sehingga, sangat cocok untuk menu sarapan bagi kebanyakan warga. Kue ini lebih nikmat ditemani dengan secangkir teh hangat atau kopi. Namun, bisa juga dihidangkan bersama madu untuk menambah cita rasa manis roti tersebut agar semakin lezat.

Kacipo

www.inibeda.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kacipo merupakan cemilan tradisional khas kota Parepare yang biasanya sering ditemukan di banyak toko kue di kawasan tersebut. Bentuk kue ini mirip dengan onde-onde yang berukuran kecil. Kue ini memiliki cita rasa manis dan gurih, sehingga membuat lidah selalu ketagihan dengan cemilan tersebut. Jajanan kering ini, terbuat dari tepung terigu dan wijen.

Roti Mantao

www.inibeda.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Roti Mantao merupakan kue tradisional khas Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Jika dilihat sekilas sangat mirip dengan bakpao. Makanan ini terbuat dari susu, gula, air, terigu dan ragi. Biasanya roti ini diisi dengan berbagai varian toping seperti cokelat, stroberi dan kacang.

Kue Karasa

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Karasa merupakan kue tradisional khas Pinrang yang sudah ada sejak tahun 80'an. Kue ini selalu jadi kue utama yang disajikan oleh pemilik rumah. Bahan pokok yang di gunakan dalam pembuatan kue ini juga sangat sederhana dan sangat mudah didapatkan sebab hanya terbuat dari tepung beras dan gula merah.

Jika kondisi cuaca baik maka kue Karasa ini, bisa di keringkan dibawah sinar matahari hanya dalam waktu dua jam, kemudian disajikan dan dikemas dalam plastik untuk dijual, namun jika kondisi cuaca kurang bersahabat (hujan) kue Karasa ini cukup di keringkan dengan menggunakan oven.

Kue Apang

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Apang merupakan kue tradisional khas suku Bugis-Makassar. Kue ini memiliki bentuk beragam, ada yang bentuknya segitiga, ada juga yang bentuknya kotak. Kue ini memiliki komposisi tepung beras dengan gula aren atau gula merah sehingga membuat tampilan berwarna kecoklatan. Adapun cara membuat kue ini hanya dengan dikukus.

Apang bugis, bagi masyarakat di Kota Makassar biasa dijadikan teman minum kopi atau teh di pagi hari sebelum berangkat kerja atau aktvitas lainnya. Apang bugis memiliki tekstur yang lembut serta rasa manis yang memikat.

Kue Biji Nangka

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Biji Nangka merupakan kue tradisional khas Makassar. Kue yang satu ini memang bentuknya mirip dengan biji nangka dan menjadi kudapan khas dari Makassar. Kue yang memang berbentuk seperti biji nangka ini memiliki cita rasa manis dan juga gurih. Rasa gurih dihasilkan dari kentang yang menjadi bahan dasarnya. Kentang yang telah dihancurkan akan diolah sedimikian rupa sehingga berbentuk seperti biji nangka. Untuk memberikan efek mengkilat biasanya digunakan kuning telur bebek dengan tambahan air gula.

Kue Sikaporo

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Sikaporo merupakan kue tradisional khas bugis yng cukup di gemari. Kue ini berwarna kuning cerah dengan perpaduan warna hijau dan dicetak dengan loyang kelopak bunga. Kue sikaporo merupakan jajanan khas yang berbahan tepung bera, telur, pasta pandan, santan kenal dan juga gula pasir.

Kue Taloba

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Taloba merupakan kue tradisional khas Bugis yang muncul sekitar tahun 1930 dengan warna kuningnya yang mencolok. Taloba diciptakan oleh permaisuri Raja Bone yang ke 32 bernama Mane’ne Karengta Ballasari. Dulu ketika mengolah kue ini selalu dalam pengawasan permasairu bahkan untuk ukuran takarannya. Memang pada masanya, kue ini selalu hadir di acara acara tertentu kerajaan. Apalagi kala itu bahan bakunya juga sulit untuk di dapatkan.

Kue ini berbahan dasar telur bebek terbaik atau bisa menggunakan telur biasa. Bewarna kuning dengan taburan kismis membuatnya rasanya legit. Bentuknya yang cantik memang membuat kue taloba banyak digemari. Teksturnya yang lembut dan kenyal memang sangat pas disajikan dibeberapa acara yang penting seperti pernikahan.

Putu Cangkiri

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Kue Putu Cangkiri merupakan kue tradisional khas Bugis yang berbahan dasar beras ketan. Disebut putu cangkiri karena bentuk dari kue ini yang menyerupai cangkir saat diletakkan dalam posisi terbalik.

Cucuru Bayao

www.itusaya.com

Kue Tradisional Khas Bugis

Cucuru Bayao merupakan kue tradisional dari Makassar yang masih banyak diminati hingga kini. Kue ini memiliki rasa yang sangat manis. Kue ini juga sangat mudah untuk ditemui karena acara pernikahan hingga acara adat. Kue Cucuru Bayao dalam bahasa Makassaer berarti kue telur karena Cucuru berarti kue dan Bayao berarti telur.

Bahan dasarnya memang telur yang dicampurkan dengan kenari, gula pasir dan juga susu. Bentuk dari cucuru bayao bulat pipih dan warnanya kuning tua sehingga terlihat semakin menggoda. Tekstur kue tradisonal satu ini cukup lembut yang mirip dengan kue bola. Aroma serta rasa telurnya juga kuat sama seperti kue bolu.

IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!