Sejarah di Balik Kampung Tua Bitombang Selayar

Kampung Tua Bitombang terletak di pulau Selayar, pulau ini dikenal karena paras lautnya yang mempesona.

www.itusaya.com/Kampung Tua Bitombang Pulau Selayar tak hanya dikenal dengan panorama lautnya yang mempesona namun di pulau ini terdapat pula sebuah kampung tua yang bernama Bitombang yang terletak di Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. 

Kampung Tua Bitombang merupakan sebuah perkampuang dengan konstruksi rumah yang unik, dimana tiang kayu dari rumah ini mengikuti bentuk topografi tanah yang curam. 

Untuk sampai ke kampung ini, teman-teman harus melakukan perjalanan sekitar 7 kilometer dari Ibukota Selayar Lokasi ini berjarak sekitar tujuh kilometer dari Benteng yang merupakan Ibukota Selayar, Kampung ini bisa di tempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua dengan waktu tempuh kurang lebih 30 Menit. 

Salah satu yang menarik dari Perkampungan Tua Bitombang karena adanya Rumah Panggung Tradisional yang sangat tinggi dengan tiang penyangga mencapai 10 hingga 20 meter yang terbuat dari kayu Bitti’ atau warga sekitar menyebutnya Holasa’.  

Konon katanya rumah ini telah berusia diatas 100 – 200 Tahun. Bangunannya cukup tinggi bukan karena tanpa alasan, namun menurut kepercayaan penduduk sekitar bangun yang tinggi menandakan sebuah kekokohan. Atas dasar itulah masyarakat desa membuat suatu bangunan yang memiliki tiang sepanjang puluhan meter.  

Uniknya lagi karena di kampung ini masih ada warga yang berusia hingga 200 tahun. Panjangnya usai warga dikaitkan dengan kokohnya tiang kayu dari rumah tersebut yang juga berusia ratusan tahun. Perkampungan tua ini juga terkesan unik karena topografi alam (permukaan tanah tidak rata), bahkan tiang rumah berdiri di atas bebatuan karang. 

Warga sekitar meyakini jika tiang penyangga menjulang tinggi untuk menghindari beras dan makanan dicuri oleh orang lain, keyakinan ini sudah ada sejak jaman dulu.  

Namun ada juga yang mempercayai jika tinggi tiang tersebut memang untuk menyimpan bahan kayu bakar dan hasil berkebun milik warga. Selain itu, pembangunan rumah di kampung ini biasanya didahului dengan ritual-ritual adat daerah setempat sehingga yang membangun rumah tersebut bukan orang sembarang.

IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!