'Konro' Kuliner Tradisional Khas Makassar

Itusaya.com merupakan media independen yang dikelola secara mandiri dengan menyajikan berbagai keindahan dan keunikan yang ada di alam semesta.

www.itusaya.com/Ketika berkunjung ke kota Daeng tak elok rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Makassar yang terbuat dari tulang dan iga. Sebut saja Sup Konro. Meskipun tak sepopuler coto namun masakan yang satu ini sudah menjadi menu favorit para penikmat kuliner di Sulawesi Selatan.

Sup yang terbuat dari bahan utama tulang dan iga ini, sudah ada sejak tahun 1960-an yang ditemukan oleh salah seorang warga bernama Hanafing yang memiliki profesinya sebagai seorang guru. Pada tahun 1962, lelaki itu kemudian memulai usahanya dibawah sebuah tenda biru di area lapangan Karebosi, Makassar.

Dalam kurun waktu delapan tahun, racikan dan kelezatan dari masakan ini semakin dikenal sehingga membuat usahanya semakin maju. Bahkan masakan ini menjadi makanan khas yang banyak diminati masyarakat baik dalam kota maupun luar kota.

Banyaknya peminat masakan ini membuatnya merubah konsep usaha dari warung makan menjadi rumah makan. Usahanya terus mengalami kemajuan hingga sekitar tahun 1990-an masakan ini menjadi masakan populer sehingga membuatnya melebarkan sayap usaha dengan membuka cabang dibeberapa kota besar lainnya termasuk di Jakarta dan Surabaya.
www.itusaya.com

Kuliner Tradisional Khas Makassar

Mendengar namanya, teman-teman beranggapan bahwa masakan atau sup ini sama dengan sup pada umumnya. Tapi tunggu dulu, sup yang satu ini memiliki rempah khas yang membuatnya lesat dan nikmat. Sup ini memiliki komponen warna serta aroma yang berbeda, dan racikannya yang khas melahirkan cita rasa baru yang mampu menggugah selera.

Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar. Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti ketumbar, keluwak (buah yang menyebabkan masakan berwarna hitam), sedikit pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkeh, dan daun salam. Masakan berkuah berwarna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan buras dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.

Tak hanya soal rasa, nilai gizi yang terkandung dalam sup konro tak perlu diragukan. Dalam satu mangkuknya, sup konro mengandung 4,5 gram karbohidrat, 7,4 gram protein serta mengandung kalium, besi, fosfor dan vitamin B2. Sebaliknya kadar kolestrol dan lemak kuliner tersebut tergolong rendah, yaitu hanya 2,6 gram dikarenakan tidak ada campuran jeroan sapi pada masakan itu. Terlebih lagi dengan adanya kacang merah sebagai komponen bumbu, menjadikan sup konro lebih aman untuk dikonsumsi. Karena kacang merah dikenal rendah lemak dan kaya akan protein.

Maka tak heran, pada tahun 2011 lalu dalam sebuah ajang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bertajuk Pangan Award 2011. Sup konro meraih predikat sebagai juara Nasional dalam kategori cita rasa terbaik.
www.itusaya.com

Kuliner Tradisional Khas Makassar

Bagi teman-teman yang ingin menikmati kuliner ini dan kebetulan bertandang ke Kota Makassar. Ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi antara lain, kawasan lapangan Karebosi, Jalan Gunung Bawakaraeng dan Sam Ratulangi.

Tapi bagi teman-teman yang berada diluar Sulawesi Selatan dan tidak memiliki kesempatan untuk berkunjung. Tak perlu khawatir karena sup ini sudah tersebar dibeberapa rumah makan dipelosok Nusantara. Untuk budget, cukup teman-teman menyiapkan sebesar Rp. 25.000 sampai dengan Rp.35.000.

IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!