www.itusaya.com/Pulau Panikiang merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Barru yang menawarkan segala keunikan. Pulau tersebut berada di Dusun Panikiang, Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Berada di sebelah utara laut lepas Sumpang Binangae. Sebuah pulau yang dihuni oleh 70 KK atau sekitar 185 penduduk.
Pulau Pannikiang merupakan pulau yang dihuni oleh ekosistem kelelawar yang hidup di sela-sela pohon mangrove. Kelelawar dalam bahasa bugis disebut “Panning” merupakan awal nama dari pulau pannikiang dan bahkan dikenal menjadi salah satu nama dusun di kecamatan Balusu.
Selain itu, Tempat ini juga menjadi daerah yang memiliki hutan mangrove terbaik di Sul-Sel. Sedikitnya terdapat 17 jenis tanaman mangrove yang ada disini, terhitung berdasarkan penelitian oleh salah satu mahasiswa unhas tahun 2003 silam. Berbeda hanya ditempat lain yang pada umumnya ditumbuhi hanya tiga jenis saja. Salah satu manggrove yang terbilang langkah ada disini seperti jenis ceriops decandra. Hutan mangrove tersebut sekaligus menjadi habitat oleh segerombolan kelelawar. Teman-teman bisa melihat kelelawar sedang tertidur dan bergelantungan di atas pohon mangrove pada siang hari. Karena hal ini sehingga pulau ini berhasil menyabet juara ke 3 sebagai kawasan destinasi wisata pulau berwawasan lingkungan kategori ekowisata tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Bukan hanya keindahan perawakannya namun pulau ini sudah difasilitasi dengan jembatan kayu yang siap mengantar teman-teman menelusuri rimbunan hutan manggrove. Pastinya ketika teman-teman berkunjung ke pulau ini, maka bukan hanya bibir pantai yang terjuntai hingga ke laut, bukan pula hanya birunya laut yang menyatu seakan memberikan pesona alami yang menawan. Namun lebih dari itu, di pulau ini teman-teman akan merasakan sensasi berbeda dan menyenangkan dengan menelusuri rimbunnya manggrove.
Selain itu, di pulau ini pun teman-teman dapat menemukan hampir 20 spesies Burung dan di tengah pulau ini ada tambak kecil yang membuat teman-teman bisa lihat birunya langit dari biasan jernihnya air. Bukan Cuma itu, di sini paling cocok kalau piknik bersama dengan keluarga, dan paling keren untuk mengambil gambar pra wedding.
Tak hanya sampai disini. Konon katanya, pulau ini menyimpan misteri pada tahun 2007 silam yang cukup menyita perhatian warga, bahkan menjadi perbincangan hangat di Sul-Sel. Hal ini disebabkan oleh adanya seorang gadis yang melahirkan tanpa pernah menikah. Gadis yang berparas ayu itu mengaku hamil namun tak pernah melakukan hubungan intim. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi, karena anak yang dilahirkannya pun memiliki keajaiban berupa lafas Allah di beberapa bagian tubuhnya. Sehingga pada waktu itu, masyarakat mulai berbondong-bondong berkunjung ke pulau ini untuk menyaksikannya secara langsung.
Makanya tunggu apalagi, buruan kesini, Sayang jika berada di kota ini dan tidak menyempatkan untuk berkunjung untuk mendengar lebih rinci cerita dibalik pesona pulau ini.
Pulau Pannikiang merupakan pulau yang dihuni oleh ekosistem kelelawar yang hidup di sela-sela pohon mangrove. Kelelawar dalam bahasa bugis disebut “Panning” merupakan awal nama dari pulau pannikiang dan bahkan dikenal menjadi salah satu nama dusun di kecamatan Balusu.
Selain itu, Tempat ini juga menjadi daerah yang memiliki hutan mangrove terbaik di Sul-Sel. Sedikitnya terdapat 17 jenis tanaman mangrove yang ada disini, terhitung berdasarkan penelitian oleh salah satu mahasiswa unhas tahun 2003 silam. Berbeda hanya ditempat lain yang pada umumnya ditumbuhi hanya tiga jenis saja. Salah satu manggrove yang terbilang langkah ada disini seperti jenis ceriops decandra. Hutan mangrove tersebut sekaligus menjadi habitat oleh segerombolan kelelawar. Teman-teman bisa melihat kelelawar sedang tertidur dan bergelantungan di atas pohon mangrove pada siang hari. Karena hal ini sehingga pulau ini berhasil menyabet juara ke 3 sebagai kawasan destinasi wisata pulau berwawasan lingkungan kategori ekowisata tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Bukan hanya keindahan perawakannya namun pulau ini sudah difasilitasi dengan jembatan kayu yang siap mengantar teman-teman menelusuri rimbunan hutan manggrove. Pastinya ketika teman-teman berkunjung ke pulau ini, maka bukan hanya bibir pantai yang terjuntai hingga ke laut, bukan pula hanya birunya laut yang menyatu seakan memberikan pesona alami yang menawan. Namun lebih dari itu, di pulau ini teman-teman akan merasakan sensasi berbeda dan menyenangkan dengan menelusuri rimbunnya manggrove.
Selain itu, di pulau ini pun teman-teman dapat menemukan hampir 20 spesies Burung dan di tengah pulau ini ada tambak kecil yang membuat teman-teman bisa lihat birunya langit dari biasan jernihnya air. Bukan Cuma itu, di sini paling cocok kalau piknik bersama dengan keluarga, dan paling keren untuk mengambil gambar pra wedding.
Tak hanya sampai disini. Konon katanya, pulau ini menyimpan misteri pada tahun 2007 silam yang cukup menyita perhatian warga, bahkan menjadi perbincangan hangat di Sul-Sel. Hal ini disebabkan oleh adanya seorang gadis yang melahirkan tanpa pernah menikah. Gadis yang berparas ayu itu mengaku hamil namun tak pernah melakukan hubungan intim. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi, karena anak yang dilahirkannya pun memiliki keajaiban berupa lafas Allah di beberapa bagian tubuhnya. Sehingga pada waktu itu, masyarakat mulai berbondong-bondong berkunjung ke pulau ini untuk menyaksikannya secara langsung.
Makanya tunggu apalagi, buruan kesini, Sayang jika berada di kota ini dan tidak menyempatkan untuk berkunjung untuk mendengar lebih rinci cerita dibalik pesona pulau ini.