Cerita Mistis dibalik Air Terjun Talondo Tallu Toraja

Air Terjun Talondo Tallu terletak di dusun Sanik Lembang Balepe' Kecamatan Malimbong Balepe.

www.itusaya.com/Air Terjun Talondo Tallu merupakan salah satu air terjun yang terletak di dusun Sanik Lembang Balepe' Kecamatan Malimbong Balepe'. Air terjun ini berjarak sekitar 30 kilometer dari kota Makale. Meski untuk mencapai lokasi ini teman-teman harus berjalan kaki selama kurang lebih delapan kilometer. Akses jalannya pun masih terbilang sulit karena masih berupa tanah.

Dari sekian banyak air terjun yang ada di Tana Toraja, Talondo Tallu termasuk salah satu yang cukup populer. Bukan cuma sekedar menawarkan pemandangan indah dan suasana menyegarkan, lokasi ini juga terbilang unik. Sebab tak seperti lokasi sejenis pada umumnya, aliran air Talondo Tallu memiliki tiga cabang berbeda.

Air terjun ini memiliki tiga cabang yang membuatnya tampak lebih unik dibandingkan air terjun lain pada umumnya. Percabangan tersebut terjadi karena aliran air dari Sungai Pekalian dan Rabung, yang kemudian bertemu dan menjadi Sungai Talondo. Pemandangan yang tersaji pun begitu unik, Tepat di pertemuan tiga aliran terdapat sebuah kolam dengan air yang begitu jernih. Biasanya pengunjung yang datang ke sini akan menghabiskan waktu di sana untuk berenang dan menyegarkan diri dari panasnya cuaca sekitar. Tak hanya itu, udara di kawasan ini juga sangat segar hingga pas sekali untuk bersantai.

Selain keindahannya, Air terjun ini juga menyimpan sejumlah kisah menarik yang bernuansa mistis. Konon katanya, menurut penuturan penduduk sekitar, di dalam kolam air terjun terdapat sejenis belut berukuran besar yang disebut dengan istilah Masapi. Belut ini tak boleh diusik, tidak boleh ditangkap apalagi dimakan, karena masyarakat percaya jika hal ini dilakukan maka akan membawa malapetaka bagi keluarga sipelaku.

www.itusaya.com

Air Terjun Talondo Tallu Toraja

Tak cukup sampai di situ, para pengunjung pun menurut informasi dilarang mengenakan pakaian hitam. Namun tidak disebutkan secara detail alasannya, namun himbauan tersebut sudah ada sejak dulu dan sudah disampaikan secara turun-temurun pada penduduk di wilayah ini.

Selain itu, menurut informasi sekitar air terjun ini pun dijaga oleh seorang nenek tua yang tinggal digerbang yang berperan sebagai penjaga air terjun. Nenek ini bernama Bungan atau penduduk sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Ne’Sewa atau Indo' Talondo. Diprediksi nenek ini sudah berumur lebih dari 70 tahun.

Statusnya bukan hanya sekedar sebagai penjaga, namun nenek ini tidak seperti orang-orang pada umumnya alias bukan orang sembarangan. Menurut masyarakat sekitar bahwa rambut Indo' Talondo ini sejak berumur 10 tahun hinggah berumur 70 tahun rambutnya tetap dipelihara, karena gunting biasa tidak mempan untuk memotongnya. Kini rambut panjangnya terurai hingga delapan meter.

Penduduk setempat meyakini bahwa nenek ini bisa merasakan tanda-tanda akan terjadinya bencana lewat rambutnya. Namun sayang, tidak semua pengunjung bisa melihatnya kecuali mendapat izin dari pemangku adat. Setiap saat nenek ini melakukan ritual adat di lokasi air terjun ini untuk menjaga keselamatan bagi para pengunjung, karna konon katanya ada penjaga lain selain dirinya yang tinggal disini.

Pasti penasaran kan tentang cerita lengkap dan keindahan dari perawakan air terjun ini. maka buruan kesini, kalau perlu ajak do,i biar nggak sendiri. Tapi hati-hati loh jangan sampai melakukan tingkah aneh. Bisa-bisa dapat teguran dari nenek.



IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!