Mata air yang ada dipermandian ini bukan tanpa sengaja namun terjadi secara spontan, mata air menyembur dari bawah tanah tanpa sebab yang pasti.mengeluarkan semburan air yang sangat jernih. Seperti halnya lumpur lapindo. Namun, bedanya disini bukan lumpur melainkan air, hingga saat ini menjadi tempat permandian oleh warga. Bisa saja ini fenomena murni karena alam ataupun mungkin memang benar adanya sentuhan mistis di masalalu. Silahkan dimaknai sendiri temn-teman.
Permandian ini terletak di Hila-Hila, Bonto Tiro, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Permandian ini banyak dikunjungi oleh masyarakat setempat. Hal ini dihubungkan dengan kesaktian Dato Tiro, sehingga muncul anggapan bahwa dengan mandi dalam lokasi pemandian ini diyakini dapat menghilangkan semua penyakit kulit yang ada. Selain keindahan yang ada berupa keberadaan sumur yang arah aliran airnya memanjang sampai ke laut.Permandian ini merupakan salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, permandian yang terletak satu kilo dari Makam Datu Tiro ini juga berada diantara hutan yang rindang. Tak hanya itu permandian ini menyatu dengan laut dan hanya dipisahkan oleh pohon kelapa. Air tawar dipermandian itu larut bersama dengan air laut, sehingga warga mempercayai kolam tersebut dapat menyembuhkan penyakit.
Coba bayangkan, air tawar berdampingan dengan air laut hanya terpisah oleh pohon kelapa. Aneh kan teman-teman. Selain itu, menurut informasi, dari mata air ini banyak ditemukan belut bertelinga atau bahasa lokalnya Massapi, sejenis belut memiliki kulit berwarna putih bintik dan memiliki telinga.
Dari keanehan sekaligus keunikan dari permandian ini. sehingga warga setempat mempercayai bahwa semua ini karena ada hubungannya dengan kesaktian yang dimiliki oleh Datu Tiro, Datu Tiro merupakan penyebar islam pertama di kota ini. Jika teman-teman berkunjung kesini, jangan khawatir karena selain bisa mandi air laut, teman-teman pun bisa mandi air tawar. Karena ditempat ini sudah disiapkan fasilitas berupa kolam renang dan beberapa gazebo yang berderet disekitaran kolam. Bukan cuman itu, di tempat ini teman-teman dapat melihat langsung keindahan laut dengan airnya yang membiru.
Untuk biaya jangan khawatir, secangkir kopi pahit dari warung tetangga sudah cukup untuk masuk ke tempat ini. hanya saja aksesnya jalannya sedikit ekstrim karena teman-teman harus melewati hutan belantara.