Kampung Perempuan Pertama ada di Bulukumba

Pantai kasuso terletak di jalan poros, tidak jauh dari pantai Tanjung Bira. Kira-kira hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pantai mengarah ke Timur

www.itusaya.com/Teman-teman pasti penasaran kan, salah satu destinasi wisata dikota Pinisi yang namanya mirip dengan bahasa Jepang. Yah, kali ini penulis akan bercerita tentang keindahan wisata Pantai Kasuso.

Pantai kasuso terletak di jalan poros, tidak jauh dari pantai Tanjung Bira. Kira-kira hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pantai mengarah ke Timur. Akses menju pantai ini terbilang baik dan muda, hanya saja jalannya cukup sempit dan berklok dengan curam yang tajam. Jadi jika teman-teman memasuki kawasan ini, harus ekstra hati-hati karena karang dan jurang disamping kiri dan kanan siap menerkam dan melahap teman-teman.

Setelah masuk ke kawasan ini, maka teman-teman akan bertemu pemukiman warga, dibalik pemukiman itu sebuah pantai akan menyapa teman-teman dengan batu karang besar berada dimulut pantai dengan ragam pohon yang tumbuh subur diatasnya. Batu inilah yang menjadi ciri khas dari wisata ini, apalagi jika di perhatikan, batu ini seakan mirip perahu pinisi yang lagi berlayar di dilaut lepas. Bagain dasar batu ini akan tertutup jika air laut pasang, namun akan kembali terlihat jika surut.

Hamparan pasir putih dengan tekstru yang halus tapi tak sehalus bedak mercury dan pemandangan tebing yang hijau membuat pantai ini sangat menawan. Bukan hanya itu dari pantai ini pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit dengan perawakan yang sempurna. Meski tak begitu ramai, beberapa penduduk sekitar juga menjajakan aneka makanan di sekitar pantai, sehingga pengunjung tak perlu khawatir kelaparan.
www.itusaya.com

Taken by @xtray21

Pokoknya keren deh teman-teman. Apalagi jika bersama someone. Bukan hanya keindahan alamnya yang menawan namun penamaan dari pantai ini yang cukup menggelitik.

Mungkin belum tau kan, kalau selain pantai ini disebut sebagai pantai Kasuso, pantai ini sering dijuluki kampung perempuan. Karena konon katanya menurut warga sekitar, karena dikampung ini banyak perempuan yang sering ditinggal suami ketika mencari ikan. Sehingga jika teman-teman berkunjung ke kampung ini, akan lebih banyak bertemu dengan kaum perempuan.
Untuk biaya masuk jangan khawatir, temna-teman cukup dengan membawa segelas kopi pahit. Insha Allah cukup.

IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!