Teman-teman masih ingat tidak, tentang si kembar yang nyaris sama tapi beda. Sebuah wisata pantai yang kerap disapa dengan panggilan Tanjung Bira. Namun, kali ini penulis tidak akan membahas tentang itu, karena ditulisan sebelumnya sudah ku jelaskan tentang indahnya dia. Kali ini ku akan bercerita tentang saudaranya yang nyaris memiliki nama dan perawakan yang sama.
Yah, yang penulis maksud adalah Pantai Bara.
Ibarat saudara kembar, pantai ini sama cantiknya dengan pantai Bira. Letaknya pun dalam satu garis pantai yang sama. Meski tidak sepopuler Tanjung Bira yang sudah mendunia, pantai ini juga menyimpan keindahan yang tak kalah kerennya.
Pantai bara terletak Desa Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Masih dalam kawasan Pantai Tanjung Bira. Kira-kira berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Bulukumba. Sengaja penulis tidak jelaskan jarak dari ibukota provinsi karena dalam tulisan-tulisan sebelumnya telah dijelaskan jarak tempuh untuk sampai kesini, kebetulan pantai ini bertetangga dengan Pantai Tanjung Bira kira-kira hanya berjarak sejauh 2 kilometer. Akses dari Tanjung Bira ke Pantai Bara bisa diakses via jalur tepi pantai kala air laut surut, akses yang lain bisa ditempuh melewati jalanan darat yang sempit bebatuan diiringi hutan-hutan yang memiliki banyak hewan liar seperti babi hutan, monyet, ular, dan berbagai jenis hewan liar lainnya. Makanya jika berkunjung jangan terlalu sore atau malam. tapi jika sudah sampai dilokasi jangan khawatir pantai ini aman ko’.
Lokasi Pantai Bara yang sedikit terpencil menjadi alasan utama ketidak populeran pantai ini. Padahal pantai ini memiliki keindahan tersembunyi yang bisa membuat wisatawan berdecak kagum. Pantai Bara memang belum setenar Tanjung Bira. Meski demikian, pemandangan di sini tak kalah menarik. Hamparan pasir putih dipadukan dengan tenangnya laut dari arah Flores, membuat kita betah berlama-lama di Pantai Bara.
Pantai ini sering pula diibaratkan surga yang tersembunyi, sangat cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati pantai yang sunyi dan tenang. Pasir putih nan lembut seperti bedak tanpa merkury. berpadu dengan gradasi air laut yang berwarna biru hingga hijau tosca mampu menghipnotis siapapun yang memandangnya. Apalagi jika disertai dengan seduhan kopi dari Kahayya (kopi khas dari Butta Panrita Lopi).
Bukan hanya itu, pantai ini juga memiliki keunikan dan keindahan tersendiri seperti adanya pohon-pohon kelapa yang terhampar di sepanjang tepi pantai, dengan kemiringan batang kurang lebih 45 derajat dibandingkan pohon kelapa pada umumnya. Hal inilah yang membuat pohon kelapa yang ada disini kerap dimanfaatkan untuk menggantung ayunan atau bahasa bekennya hommock yang bisa digunakan teman-teman untuk tidur, bermain, dan bersantai sambil menikmati hembusan angin laut yang akan membuat kita berat untuk meninggalkan tempat ini. Selain itu, sepanjang pantai ini ditutupi oleh tebing karang yang makin menegaskan pantai ini memang keren. Bisa dikatakan berkunjung ke pantai seperti punya pantai pribadi. Wkwkwkwk...
Buat teman-teman yang ingin bermalam di sekitaran Pantai Bara, jangan khawatir karena disini sudah banyak penginapan berbentuk bungalow yang siap disewa. Termasuk biaya untuk masuknya pun terbilang murah karena hanya sekali bayar kisaran harga secangkir kopi Kahayya. Di tunggu yah kunjungannya teman-teman.