Tidak hanya sampai disini. Air terjun Parangloe tidak bisa dicapai dengan kendaraan. Harus memarkir kendaraan di rumah penduduk sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekira 2 kilometer. Kondisi Jalan yang menanjak, menurun, berbatu, dan bekelok akan mengiringi perjalanan teman-teman. Namun, jangan khawatir karena beragam pohon tinggi menjulang membuat suasana perjalanan akan terasa nyaman dan teduh.
Teman-teman pun wajib melapor ke kantor Perhutani sebelum memasuki kawasan hutan untuk menuju air terjun. Sepanjang perjalanan di dalam kawasan hutan menuju air terjun, teman-teman akan menemukan banyak sekali papan peringatan dengan tulisan yang beragam. Salah satu yang paling ditegaskan dalam peringatan agar waspada pada air bah yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba saat debit air tinggi. Air bah ini bisa saja menelan korban jiwa, terbukti dengan adanya beberapa prasasti yang menandai bahwa di lokasi tersebut seseorang telah meninggal dunia karena air bah.
Air terjun ini sangat indah. Tidak seperti kebanyakan air terjun, tempat ini sangat sepi. Suara deru air satu satunya yang memecah keheningan. Airnya lumayan deras dikala musim hujan. Namun, di waktu musim kemarau debit airnya sedikit sehingga bebatuannya lebih kelihatan menonjol. Bisa juga memanjat tebingnya sampai ke lantai tiga (lantai paling atas). Jika ingin berenang, ada semacam kolam di tingkat paling bawah yang entah berapa meter kedalamannya. Kalau musim hujan agak berbahaya berenang di kolam tersebut karena airnya sangat deras.
Dibandingkan dengan air terjun yang lain, air terjun Parangloe adalah air terjun terindah di Sulawesi Selatan. Air terjun Parangloe memiliki struktur bebatuan yang bertingkat dan relief yang unik. Airnya pun sangat jernih dan ditambah lagi dengan pemandangan sekitarnya yang hijau alami. Sungguh paduan alam yang sangat indah.
Namun dibalik keindahannya, air terjun ini menyimpan keganasan dan misteri yang bisa merenggut nyawa. Memang sepi karena untuk menjangkaunya memang tidak mudah. Menatap air terjun ini teman-teman akan merasakan seperti menatap kekuatan alam yang kadang terasa melenakan tapi bisa saja tiba-tiba berubah ganas.
Menurut informasi sekitar, air terjun ini sudah memakan korban. Air terjun ini sangat berbahaya di musim hujan karena air terjun ini pertemuan dua arus sungai, sehingga ketika musim hujan tiba, debit airnya bisa sangat besar. Info terakhir, karena sudah ada beberapa korban dari keganasannya. Makanya untuk sementara air terjun ini ditutup dan tak boleh dikunjungi apalgi di musim hujan.