www.itusaya.com/Hutan Mangrove Tongke-Tongke terletak di desa Tongke-Tongke, Sinjai Timur, Sinjai, Sulawesi Selatan. Kawasan ini bisa menjadi lokasi alternatif untuk berwisata sambil menambah wawasan dan pengetahuan teman-teman. Sangat cocok untuk sekedar menghabiskan waktu liburan di tempat ini.Akses untuk ke hutan ini berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota kabupaten atau sekitar 190 kilometer dari kota Makassar. Lokasi objek wisata ini sangat dekat dengan berbagai objek wisata lainnya di kota ini. Diantaranya objek wisata pantai Ujung Kupang, Pulau Sembilan, dan Tempat Pelelangan Ikan yang dapat dijadikan satu paket perjalanan wisata.Setelah sampai dilokasi, Hutan Mangrove yang indah siap memanjakan mata teman-teman yang tersaji diatas lahan seluas 173,5 hektar. Di tempat ini teman-teman dapat menjelajahi barisan hutan mangrove diatas titian kayu ulin yang terpasang rapi dan apik sepanjang 250 meter menjulur menelusuri seluruh lorong-lorong hutan.Tidak hanya sekedar dapat menikmati keindahan hutan mangrove namun melalui tracking mangrove yang memutar ditengah hutan mangrove bak lorong-lorong yang tersebar di seluruh sudut menjadi akses yang memudahkan teman-teman untuk menjangkau hingga ke sudut terluar hutan. Selain itu, dari titian kayu ini, teman-teman juga bisa melakukan aktivitas pengamatan fauna. Jika beruntung, teman-teman dapat melihat fauna arboreal seperti serangga, ular pohon, kelelawar, burung bangau, burung belibis dan fauna lautan seperti tiram, ikan, kepiting bakau, dan udang.Kalau belum puas berkeliling di tengah barisan hutan mangrove, teman-teman dapat pula menyewa jasa speed boat. Untuk berkeliling lebih jauh menelusuri lekukang hutan mangrove dari bawah air. Masuk lebih dalam, teman-teman bisa melihat sejumlah tambak dan banyak sudut-sudut pemandangan yang indah dan romantis untuk diabadikan bersama dengan pasangan maupun teman. Menariknya lagi, jika cuaca cerah saat pagi hari, teman-teman dapat melihat matahari terbit dari dermaga utama.Masalah fasilitas, jangan khawatir karena ditempat ini sudah dilengkapi sejumlah sarana dan prasarana seperti kamar mandi, lokasi parkir baik roda dua maupun roda, Gazebo, Kantor Pengelola, Study Mangrove, Mushollah, Kios dan Play Ground. Ada juga Souvenir Shop, Cafetaria, Menara Pengawas, Cottage, Dermaga Wisata Perahu, Dermaga Utama, Area Pemancingan, serta Area Pembibitan. Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan sarana transportasi laut yang bersandar di pesisir hutan bakau yang dipersiapkan bagi wisatawan mancanegara ataupun wisatawan lokal.
Selain keindahan hutannya, wisata ini juga dikenal dengan kekayaan biodiversity lautnya atau lebih dikenal dengan laboratorium bakau Sul-Sel yang dikembangkan dengan swadaya dan budidaya masyarakat secara murni.Berdasarkan monitoring hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap sero yang ditempatkan di perairan dekat mangrove, terdapat sekitar 27 spesies ikan dan empat spesies udang dan sedikitnya delapan spesies gastropoda. Ada juga delapan spesies bivalia yang hidup menetap di kawasan mangrove ini.Dari sektor perkebunan dan perikanan, pemerintah juga telah memfasilitasi sebuah sanggar tani yang dijadikan sebagai pusat pelatihan pengelolaan bakau dan pengembangan aktivitas kelompok tani wanita yang lebih berorientasi pada pemeliharaan bakau dan pengembangan di sektor perikanan.
Untuk masuk dalam kawasan hutan mangrove jangan khawatir, secangkir kopi dari warung tetangga cukup ko’. Makanya buruan kesini.
Selain keindahan hutannya, wisata ini juga dikenal dengan kekayaan biodiversity lautnya atau lebih dikenal dengan laboratorium bakau Sul-Sel yang dikembangkan dengan swadaya dan budidaya masyarakat secara murni.Berdasarkan monitoring hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap sero yang ditempatkan di perairan dekat mangrove, terdapat sekitar 27 spesies ikan dan empat spesies udang dan sedikitnya delapan spesies gastropoda. Ada juga delapan spesies bivalia yang hidup menetap di kawasan mangrove ini.Dari sektor perkebunan dan perikanan, pemerintah juga telah memfasilitasi sebuah sanggar tani yang dijadikan sebagai pusat pelatihan pengelolaan bakau dan pengembangan aktivitas kelompok tani wanita yang lebih berorientasi pada pemeliharaan bakau dan pengembangan di sektor perikanan.
Untuk masuk dalam kawasan hutan mangrove jangan khawatir, secangkir kopi dari warung tetangga cukup ko’. Makanya buruan kesini.