Eksotisnya Pemandangan Lembah Ramma Gowa

Lembah Ramma, sejak beberapa tahun lalu menjadi alternatif tempat wisata, terutama bagi orang-orang yang senang perjalanan berpetualangan.

www.itusaya.com/Lembah Ramma terletak di Dusun Lembanna, salah satu dusun yang terletak di kaki Gunung Bawakaraeng yang nyaris tak pernah sepi pengunjung. Baik perjalanan mendaki ke Gunung Bawakaraeng maupun ke Lembah Ramma, umumnya dimulai dari dusun ini. Dusun Lembanna berhawa dingin, dengan permukiman warga di antara beragam tanaman hortikultura. Lembanna berjarak sekitar 80 kilometer atau sekitar 2 jam dari kota Makassar. Lembanna dapat dijangkau memakai kendaraan roda dua dan roda empat.

Lembah Ramma, sejak beberapa tahun lalu menjadi alternatif tempat wisata, terutama bagi orang-orang yang senang perjalanan petualangan. Selain keindahannya, perjalanan pendakian yang cukup lebih mudah ketimbang mendaki Gunung Bawakaraeng atau Lompobattang, membuat Lembah Ramma bisa dijangkau bahkan oleh mereka bukan pendaki ulung.

Perjalanan ke Lembah Ramma dimulai dengan menyusuri kebun warga. Kebun wortel, bawang, kentang, dan markisa adalah sebagian dari jejeran tanaman yang menghampar menghias sisi jalan. Lepas dari kebun, perjalanan memasuki hutan, mulai dari hutan yang pepohonannya jarang dan rendah sebagian, juga terdapat alang-alang hingga hutan rapat yang tanamannya besar.

Jalan yang menanjak, menurun lengkap dengan bebatuan, akar pohon besar dengan akarnya yang menyerupai anak tangga adalah tantangan yang wajib dilalui. Namun jangn khawatir karena rambu dan petunjuk arah lengkap untuk menuntun perjalanan teman-teman.
www.itusaya.com

Taken by @xtray21

Terdapat beberapa persinggahan antara Lembanna-Ramma. Persinggahan ini berupa sungai dengan bebatuan besar dan air yang jernih, serta beberapa tanah yang lapang. Biasanya di setiap persinggahan, teman-teman harus mengeluarkan bekal sembari beristirahat sejenak. Tidak sedikit pula pendaki yang membawa kompor kecil, menyeduh kopi di tempat persinggahan ini. Banyak yang kerap berlama-lama di tempat persinggahan, untuk sekadar menikmati suasana sungai, hutan, dan kicau burung.

Walau perjalanannya sedikit menantang. Namun, lembah ini nyaris tak pernah sepi. Setiap pekan, ada saja kelompok pengunjung yang datang. Bahkan saat musim libur dan momen peringatan hari kemerdekaan, sumpah pemuda, hari pahlawan, hingga malam tahun baru, jumlah yang datang akan mencapai ratusan dalam sekali kunjungan.

Umumnya pengunjung ke Ramma, hanya menginap satu-dua malam. Hanya sedikit yang menginap lebih lama dari itu. Biasanya yang menginap lebih dari dua malam, kelompok yang melakukan kegiatan. Makanya rugi bagi teman-teman yang belum pernah menyaksikan secara langsung keindahan dari lembah ini. buruan datang dan nikmati pesonanya.

IS Media menggunakan cookie untuk menawarkan dan memastikan pengalaman menjelajah yang lebih baik. Selengkapnya!